Lailatul Qadr dan Nuzulul Quran

 

Ramadhan telah berjalan lebih dari setengahnya. Semarak kegiatan Ramadhan di Pengadilan Agama Cianjur terus berjalan dengan penuh khidmat, terutama kegiatan kultum ba’da dzuhur. Pada kesempatan kultum ba’da dzuhur hari Senin (18/4) ini yang mengisi kultum Ramadhan adalah Dra. Hj. Ulfah Fahmiyati, S.Ag., M.H., Hakim Pengadilan Agama Cianjur. Beliau menyampaikan Kultum dihadapan seluruh ASN serta jamaah shalat dzuhur yang hadir dengan tema Lailatul Qadr dan Nuzulul Quran. Tema tersebut Beliau angkat mengingat Ramadhan akan memasuki hari ke-17, dimana Ramadhan merupakan bulannya Al Quran dan menurut sebagian riwayat tanggal 17 Ramadhan merupakan tanggal diturunkannya Al Quran.

 

Beliau menyampaikan bahwa Lailatul Qadr dengan Nuzulul Qur’an sejatinya adalah sama, merupakan proses diturunkannya Al Quran. Hanya saja Lailatul Qadr dimaknai sebagai turunnya Al Quran dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah yang merupakan langit dunia secara lengkap dan sekaligus, sedangkan Nuzulul Quran dimaknai dengan turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW yaitu surat Al ‘Alaq ayat 1-5 pada tangal 17 Ramadhan di Gua Hira, yang selanjutnya diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. “Adapun salah satu hikmah diturunkanya Al Quran pada malam Lailatul Qadr secara sekaligus adalah sebagai bentuk Izzah atau semacam deklarasi bahwa Allah SWT telah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi ummat manusia. Dan hikmah turunnya Alquran secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW diantaranya adalah untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW serta menjawab segala bentuk persoalan yang dihadapi” ungkap Beliau.

 

Pada Akhir Kultumnya, satu-satunya hakim perempuan di PA Cianjur ini mengajak kepada jamaah sekalian melalui momen bulan Ramadhan ini agar senantiasa mencantai Al Quran. “Bentuk kita mencintai Al Quran adalah dengan kita senantiasa membacanya sepenuh hati, setalah itu kemudian kita berusaha memahami isi dan kandungan Al Quran tersebut dengan membaca terjemahnya, membaca tafsir-tafsirnya, serta literatur-literatur seputar Al Quran, bahkan sekarang ada trend baru yaitu dengan menuliskan kembali Al Quran, sambal melatih tulisan tangan kita. Yang paling penting dari semua itu adalah bagaimana kita dapat mengamalkan isi Al Quran karena sebaik-baik orang ialah oeang yang mempelajari Al Quran dan mengamalkannya” Pungkas Beliau mengakhiri kultumnya. (eMKa)