PA Cianjur Ikuti Pembinaan Teknis Yustisial Secara Virtual

Pimpinan dan Hakim Pengadilan Agama Cianjur mengikuti pembinaan secara virtual

PA Cianjur mengikuti pembinaan teknis yustisial dari Direktorat Jenderal Badilag secara virtual/daring pada hari Jum'at pagi (26/06/2020).

Pembinaan pada hari ini merupakan pembinaan virtual ke-4 yang diselenggarakan oleh Dirjen Badilag. Narasumber/pemberi materi adalah para Hakim Agung Kamar Agama pada Mahkamah Agung RI. Kali ini, yang menjadi narasumber adalah Hakim Agung YM Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum., dengan mengangkat materi tentang seputar temuan permasalahan hukum ekonomi syari'ah.

Kegiatan ini dimulai tepat pukul 09.00 WIB dimoderatori langsung oleh Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Badilag Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag. M.Ag. dengan menggunakan aplikasi zoom meeting dan diikuti oleh 91 (sembilan puluh satu) satuan kerja Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama di lingkungan Peradilan Agama se-Indonesia.

Sebelum Hakim Agung menyampaikan pembinaannya, Direktur Jenderal Badilag, Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. berkenan memberikan kata sambutannya. Dalam sambutannya, Aco Nur kembali mengingatkan tentang beberapa program dan kebijakan Dirjen Badilag dan Mahkamah Agung seperti pembangunan ZI, 11 (sebelas) aplikasi unggulan Badilag, SIPP, e-court, e-litigasi dan sebagainya. Selain hal-hal tersebut, Dirjen juga menyampaikan beberapa kebijakan baru yang telah dan akan terus dilakukan, diantaranya sidak online/virtual pada Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama dan evaluasi APM yang juga akan dilakukan secara daring.

Hakim Agung memberikan pembinaan teknis yustisial secara virtual

 

Pembinaan teknis yustisial oleh YM. Hakim Agung disampaikan dalam bentuk bedah kasus dan tanya jawab. Dalam kesempatan ini setidaknya ada 4 (empat) contoh kasus sengketa ekonomi syari’ah yang menjadi objek diskusi, diantaranya kasus PMH (Perbuatan Melawan Hukum) dan Wanprestasi, kasus parate eksekusi, kasus asuransi dan kasus lelang.

Seluruh peserta diskusi terlihat cukup antusias dengan pemaparan yang disampaikan oleh Hakim Agung yang lahir di Bengkulu tepat pada pada peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun 1959 silam. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya satuan kerja yang mengajukan pertanyaan ketika sesi tanya jawab. Namun sangat disayangkan, karena keterbatasan waktu, tidak semua peserta berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Untuk mengakomodir banyaknya pertanyaan yang masuk, maka moderator mempersilahkan peserta yang akan mengajukan pertanyaan untuk mengirimkannya melalui ruang chat yang ada pada aplikasi zoom meeting, email dan kolom komentar pada youtube channel dan seterusnya akan diinvetaris kemudian disampaikan kepada YM Hakim Agung untuk diberikan tanggapan/jawaban.

Kita berharap semoga kegiatan pembinaan teknis yustisial seperti ini dapat lebih ditingkatkan frekuensinya, baik yang dilakukan secara tatap muka maupun virtual, sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM Peradilan Agama khususnya para hakim dalam upaya untuk melahirkan putusan-putusan yang berkualitas. Aamiin. (FH).