Pengadilan Agama Cianjur Ikuti Webinar Pembekalan Mental Health Awareness bagi Calon Hakim Peradilan Agama (03/06/2025)

 

Cianjur, 3 Juni 2025 — Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan webinar nasional bertajuk “Pembekalan Mental Health Awareness dalam Menyongsong Tugas Mulia sebagai Hakim Peradilan Agama”, pada hari Selasa, 3 Juni 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh para calon hakim peradilan agama dari seluruh satuan kerja di Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Badilag dalam membekali para calon hakim dengan pemahaman menyeluruh, tidak hanya dari sisi kompetensi hukum, tetapi juga dari aspek kesehatan mental dan ketahanan psikologis. Hal ini menjadi penting sebagai fondasi dalam menjalankan tugas-tugas kehakiman yang sarat akan tanggung jawab, tekanan, dan tuntutan profesionalisme tinggi.

Pengadilan Agama Cianjur turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Seluruh calon hakim (cakim) yang saat ini sedang menjalani masa tugas di lingkungan Pengadilan Agama Cianjur mengikuti jalannya webinar dari ruang Media Center Pengadilan Agama Cianjur dengan penuh kesungguhan dan antusiasme.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan ilmiah, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi para calon hakim untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan jiwa dalam rangka memberikan pelayanan hukum yang adil, bijaksana, dan berorientasi pada kemanusiaan.

Suasana di Media Center tampak penuh semangat belajar. Para cakim saling berdiskusi dan menyerap materi yang disampaikan oleh para narasumber yang kompeten di bidang psikologi dan pengembangan sumber daya manusia peradilan. Kegiatan ini juga memperkuat semangat kebersamaan, membangun daya tahan mental, serta meneguhkan komitmen sebagai calon penegak keadilan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat secara emosional.

Pengadilan Agama Cianjur senantiasa mendukung kegiatan pembinaan yang berorientasi pada penguatan karakter dan kesejahteraan aparatur, sebagai bagian dari ikhtiar berkelanjutan dalam membentuk hakim-hakim peradilan agama yang unggul, berintegritas, dan humanis.